Mabes Polri tengah memburu 26 orang yang menjadi target operasi untuk menyelesaikan konflik keamanan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, dan sampai saat ini Polri sudah menjaring 15 orang sebagai tersangka dalam berbagai kasus kriminal yang terjadi sepanjang tahun 2001 sampai 2006.
Hal tersebut dikatakan oleh Kapolri Jenderal Sutantor usai Upacara Pelantikan 4 Kapolda, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu(01/11). Menurutnya, upaya untuk menggandeng tokoh-tokoh agama yang berpengaruh di Poso seperti Ketua Forum Silaturahmi dan Perjuangan Islam Poso, KH. Adnan Arsyal telah dilakukan oleh polri, dalam rangka kerjasama teknis untuk membantu kerja aparat dalam rangka menangkap pelaku teror lainnya.
"Saya kira beliau sebagai ulama akan mendukung langkah kepolisian, dan yang pasti meraka juga menginginkan Poso damai dan tentram," ujarnya.
Lebih lanjut Sutanto menegaskan, dalam proses penangkapan para tersangka kasus teror di Poso, Polri tidak akan menambah kekuatan pasukan sampai seluruhnya berhasil ditangkap, demikian juga pasukan TNI akan tetap bersama Polri untuk mengamankan situasi di Poso.
"TNI akan membantu Polri untuk mengamankan sampai situasi benar-benar kondusif, kita wajib bekerjasama termasuk juga dengan masyarakat," tandasnya.
Ketika ditanya wartawan tentang dana pengamanan untuk Poso, Kapolri mengaku belum mengetahui jumlahnya, namun menurutnya, dana itu berasal dari dana operasional untuk daerah lain yang dialihkan.(novel)