Eramuslim.com – Bupati Pandeglang Irna Narulita menegaskan jika pemerintah seharusnya tidak perlu mengimpor beras.
“Mendengar adanya wacana impor beras sangat disayangkan. Tidak perlu ada impor, harusnya kita ekspor beras,” kata Irna kepada wartawan di Pandeglang, Sabtu (13/1).
Irna membeberkan adanya beberapa titik kekurangan beras di Jakarta yang mengakibatkan kenaikan harga, sebenarnya bisa dipasok dari daerah-daerah sentra padi termasuk Jawa Barat dan Banten yang dekat dengan Jakarta.
Apalagi, tambah Irna, saat ini petani sedang panen raya di seluruh nusantara, sehingga produksi beras juga melimpah, termasuk di Kabupaten Pandeglang para petani setiap hari sudah mulai panen terutama pada 17 kecamatan sentra produksi padi.
“Puncaknya panen itu nanti Februari-Maret. Mulai bulan ini sudah banyak yang panen,” tegas Irna.
Ia mengatakan, panen padi bulan Januari sampai dengan Maret di Pandeglang seluas 31.669 hektare dengan produksi 188.351 ton gabah kering giling (GKG) yang akan menghasilkan beras sebanyak 116.777.62 ton. Kebutuhan beras per jiwa saat ini 100 sampai 120 kilogram per kapita per tahun atau setara 8,3 sampai 10 kilogram per kapita per bulan.
“Dengan jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang saat ini 1,2 juta orang, berarti untuk ketersediaan beras bulan Januari sampai Maret berlebih yaitu 32,42 kilogram per kapita per bulan,” pungkas Irna.
Bahkan kata Irna, produksi beras selalu surplus di Pandeglang menginggat daerahnya sebagai daerah agraris penghasil beras terbesar di Banten.
“Pandeglang sebagai lumbung pangan untuk Banten tingkat kontribusinya mancapai angka kurang lebih 40 persen dan kontribusi untuk nasional kurang lebih satu persen,” demikian Irna.(kl/rmol)