Eramuslim.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya berkesempatan mengunjungi makam proklamator Soekarno di Blitar, Jawa Timur (10/11), setelah diajak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hal ini tak lepas dari amatan Ki Gendeng Pamungkas yang menilai, Ahok telah melakukan kesalahan besar. Di mana, Ahok telah menyalahgunakan ziarah kubur untuk meminta kekuasaan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“ini kesalahan besar! Seorang calon kepala daerah ziarah kubur ke makam untuk minta-minta kekuasaan. Kursi kepala daerah seharusnya diperoleh dengan keberhasilan merebut simpati rakyat, bukan minta-minta ke kuburan. Ini akan berdampak buruk bagi Ahok. Ahok akan mendapatkan musibah saat kampanye,” tegas Ki Gendeng kepada intelijen (11/10).
Secara khusus, Ki Gendeng juga menyebut ziarah para calon pimpinan daerah dari PDIP di makam Bung Karno tersebut, ‘salah alamat’.
“Bung Karno hanya pembaca teks proklamasi. Mohon maaf, Bung Karno bukan ‘Sang Revolusioner’. Bung Karno sendiri yang menyatakan ‘revolusi belum selesai dan aku titiplan negara dan bangsa ini kepadamu’. Saat ini Megawati yang berkuasa, artinya pesan itu dititipkan Bung Karno ke Megawati juga. Tetapi mengapa Megawati malah menjual aset-aset negara? Ini aneh!” beber Ki Gendeng.
Diberitakan sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak calon kepala daerah dan wakilnya dari PDIP mengunjungi makam Bung Karno.
Tampak mengiringi Megawati, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat; pasangan calon Gubernur Banten Rano Karno dan Embay Mulya Syarief; pasangan Hana Hasanah dan Tony Yunus yang maju dalam pilkada Gorontalo, serta Rustam dan Irwansyah yang maju dalam pilkada Bangka Belitung.(ts/intljn)