Eramuslim.com – Ramadhan adalah bulan sucinya umat Islam. Melaksanakan ibadah “magdhah” untuk shaum. Bulan beribadah dan mendekat kepada Allah. Hari-hari untuk beramal sholeh karena pahala yang dilipat gandakan. Bulan ketika Allah buka pintu ampunan selebar-lebarnya pada hamba yang banyak melakukan dosa dan kesalahan. Luar biasa istimewa bulan barokah ini.
Meski fokus ibadah baik shaum maupun ibadah ikutannya seperti shalat tarawih, tadarus Al Qur”an, atau memperbanyak shadaqah, bulan Ramadhan adalah bulan da”wah dan jihad. Bulan perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan serta menumbangkan kezaliman. Keliru menafsirkan bahwa karena bulan Ramadhan maka umat Islam akan sabar dalam bentuk tak boleh marah, nerima keadaan, diejek, ditampar, dianiaya pasrah saja. Tak ada perlawanan. Sabar.
Justru umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai bulan perlawanan, perjuangan, dan kemenangan. Agama mengajarkan dalam konteks substansi ajaran maupun kesejarahan.
Sukses perang Badar, penaklukan kota Makkah, perang Qadisiyah mengalahkan Persia, menghancurkan Romawi di Tabuk, Sirakusa, maupun Manzikert, penaklukan Andalusia, kekalahan Tartar Mongol oleh Sultan Qurtuz, kemenangan Shalahudin atas pasukan salib Jerusalem hingga sukses Mesir mengalahkan Israel terjadi di bulan Ramadhan. Kemerdekaan negara Indonesia juga terjadi di bulan suci ini. Bulan Ramadhan adalah bulan jihad.