Eramuslim – Israel dan Palestina kembali menjadi sorotan dunia. Ketegangan di jalur Gaza pun semakin meningkat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Al Quds atau Yerussalem sebagai ibukota Israel.
Pernyataan Donald Trump memicu reaksi keras dari berbagai penjuru dunia. Sejumlah pemimpin dunia pun mengecam tindakan orang nomor satu di AS tersebut. Tak hanya itu, aksi protes dan desakan untuk mencabut pernyataan Trump, marak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, sejak hari Jum’at (8/12) kemarin ribuan massa mengepung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pekan lalu. Mereka mendesak Trump mencabut ucapannya yang mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel.
Bahkan Presiden Jokowi juga ikut mengecam pernyataan Trump. Ia mengungkapkan perasaan dongkolnya terhadap Trump.
“Pemerintah Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Ini sungguh sangat mengejutkan, menjengkelkan, dan mendongkolkan,” tandas Jokowi saat menerima jajaran pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat.
Sayangnya, Jokowi dan warga Indonesia sepertinya tak menyadari jika di Indonesia sendiri sudah lama diajarkan di sekolah-sekolah bahwa Al Quds adalah ibukota Israel.
Salah satu buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 6 SD dan MI, memuat tulisan yang menyebutkan bahwa Yerussalem ibu kota Israel. Tulisan itu tercantum di halaman 64.
Parahnya lagi, buku yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 itu tak mencantumkan Palestina dalam daftar negara-negara Asia Barat.