Bukan di Indonesia, Tesla Malah Bangun Pabrik di India, Takut Tersaingi Esemka?

Pemerintah Indonesia sendiri sangat serius mengembangkan kendaraan listrik. Hal ini ditandai dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah sejak Januari 2020 misalnya, menghentikan ekspor nikel yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik. Pemerintah juga sangat ingin Tesla Inc berinvestasi di Indonesia, sehingga Presiden Jokowi dan Luhut pun melakukan lobi langsung.

“Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Selain itu, Presiden RI Jokowi juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X,” kata Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/12/2020).

Tapi Kemenko Kemaritiman dan Investasi mengakui, Tesla Inc lebih tertarik berinvestasi Energy Storage System (ESS), ketimbang kendaraan listrik atau baterai listrik.

“Dengan Tesla ada dua. (Salah satunya) ESS ya energy storage system ESS. Kayak baterai, power bank tapi ini besar-besar bisa puluhan megawatt. Bahkan sampai 100 megawatt,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Septian Hario Seto melalui konferensi pers virtual, Jumat (5/2).

Mengomentari hal ini sejumlah netizen mengatakan jika Tesla sebenarnya tidak jadi investasi di Indonesia gara-gara takut kalah siang dengan Esemka yang sudah berhasil membuat “The Invisible Car”, sedangkan Tesla baru merambah mobil listrik dan hybrid.[]