Bu Risma Bentuk Tim Telusuri Jejak Makam Hitler di Surabaya

10792242Eramuslim.com – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini membentuk tim untuk menelusuri jejak diktator Jerman era Perang Dunia II, Adolf Hitler yang konon berada di Surabaya. Informasinya, di hari-hari terakhir kehidupannya, Hitler sempat menyamar sebagai dokter dan meninggal serta dimakamkan di Surabaya. Risma mengaku mendapat informasi itu setelah terlibat perbincangan singkat dengan budayawan asal Jombang, Emha Aninun Nadjib (Cak Nun).

“Ada seorang tokoh, tepatnya Cak Nun yang tanya ke saya, apakah ada seorang dokter Jerman yang meninggal dan dimakamkan di Surabaya? Katanya, dokter itu adalah Hitler yang menyamar sebagai dokter,” kata Risma, Rabu (1/4).

Risma memastikan ciri-ciri yang disebutkan oleh Cak Nun, memang ada di data catatan kematian yang dipegang Pemerintah Kota Surabaya. Oleh karena itu, pihaknya segera melakukan penelusuran terkait kebenaran hasil perbincangan itu. Agenda menjadi satu dengan upaya Kota Surabaya yang akan membangun museum.

Sebab, saat ini Kota Surabaya tidak memiliki Museum. Semua peninggalan sejarah yang berhubungan dengan Kota Surabaya, berada di Museum Mpu Tantular, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Tapi benar ada yang dikatakan oleh Cak Nun. Dia meninggal di Surabaya dan dimakamkan di Makam Ngagel. Nanti saya cek lagi,” tambahnya.

Meski demikian, Risma mengaku tidak bisa membuat kebijakan apapun, seandainya orang yang dimakamkan di Makam Ngagel adalah Adolf Hitler. Menurutnya, kebijakan itu sudah menyangkut kedua negara yakni Indonesia dan Jerman.

“Pernah ada satu makam di Surabaya seorang jenderal besar dari sebuah negara. Pihak negara itu meminta kepada saya dan saya ndak bisa,” ujar Risma.

Sementara itu berdasarkan sejarah resmi, Hitler mati karena bunuh diri. Saat itu pada tanggal 30 April 1945, jelang berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Terjadi pertempuran jalanan ketika Tentara Merah (Uni Soviet) berada tinggal satu blok dari Reichskanzlei(Kantor Kanselir Jerman). Dalam kondisi terjepit, Hitler dan Eva Braun (istri yang baru dinikahinya) bunuh diri. Eva menggigit kapsul sianida dan Hitler menembak dirinya. Jasad keduanya dibawa naik melalui pintu keluar darurat bunker ke kebun belakangReichskanzlei yang sudah hancur, kemudian ditempatkan di sebuah kawah bom dan disiram bensin. Kedua jasad kemudian dibakar diiringi suasana pengeboman oleh Tentara Merah. Namun semua ini dibantah oleh Roosevelt, Stalin, dan Churcill dalam Konferensi Potsdam setelahnya.

Beredar informasi bahwa Hitler tidak tewas pada tahun 1945, melainkan berhasil melarikan diri ke Indonesia dan menyamar seorang dokter di Sumbawa Besar. Hal itu mencuat setelah ditemukan buku tua yang menggunakan bahasa steno Jerman Kuno. Buku tanpa judul ini menyebut beberapa istilah ‘Brandenburg Codex’. Buku itu berisi catatan penyelamatan sang Führer dari Berlin, hingga kemungkinan terakhir adalah Surabaya. Buku itu diperkuat lagi dengan catatan pribadi Dokter Poch, seorang dokter berkewarganegaraan Jerman di Sumbawa yang diyakini sebagai Adolf Hitler yang sesungguhnya.

Di Indonesia, ada buku “The Escaped: Misteri Kuburan Adolf Hitler di Surabaya” yang mengungkap semua sejarahnya, ditulis oleh Rizki Ridyasmara dalam bentuk novel, namun berdasarkan Brandeburg Codex dan literatur-literatur lainnya. (rz)