Sebanyak delapan relawan medis yang tergabung dalam tim kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bertolak menuju Jalur Gaza, Minggu (25/7). Keberangkatan tim medis ini untuk memenuhi permohonan dari Kepala Dirjen Hubungan Internasional Depkes Palestina Dr. Medhaad Abbas untuk memberikan pelatihan ICU bagi staf medis RS Shifa Gaza.
Selain itu, BSMI akan menyalurkan bantuan alat-alat medis dan obat-obatan. Tim ini juga akan menjemput 10 dokter asal Gaza yang akan menempuh dokter spesialis di Indoenesia melalui program beasiswa BSMI.
Kedelapan relawan BSMI yang ke Gaza adalah Dr. Basuki Supartono, SpOT (ahli bedah tulang), Dr. Prita Kusumaningsih, SpOG (ahli obstetri dan ginekologi), Dr. Agoes Kooshartoro, SpPD (ahli penyakit dalam), Dr. Arief Basuki, SpAn (ahli anastesi), Dr. Arie Soetoto, SpOT (ahli bedah tulang), Dr. Moch Dwi Koryanto, SpB (ahli bedah umum), Guguk Sedyofiatno dan Sinta Yudisia. Tim ini akan bergabung dengan delapan relawan BSMI yakni Muhammad Djazuli, SKM, M.Si, Syekh Abdul Qadir, Heru Susetyo, Abdullah Hadrami,
Bambang Nurdiansyah, Mashuri, Ismar Patrizki dan Arya Pandora yang saat ini masih di Rafah.
Menurut Ketua Umum BSMI, Dr Basuki Supartono SpOT, rombongan ini telah mengantongi izin dari Security State Mesir sehingga setelah tiba di Mesir akan segera menuju Jalur Gaza. “Di Raffah, kami akan menjemput 10 dokter Palestina yang mendapatkan beasiswa pendidikan dokter spesialis di empat universitas di Indonesia dari BSMI untuk segera keluar dari Gaza dan mengurus kelengkapan administrasi serta visa belajar dari KBRI di Mesir,” ujar Dr. Basuki di sela-sela konferensi pers pemberangkatan tim relawan di
Kantor Pusat BSMI.
Lebih lanjut Dr Basuki mengungkapkan, saat ini masih ada 500 warga Palestina yang kehilangan kedua tungkainya karena diamputasi akibat terkena bom Israel beberapa waktu silam. Oleh sebab itu, BSMI juga akan memberikan pelatihan pembuatan tungkai palsu bagi paramedis di Gaza Palestina beserta pengiriman materialnya. Sehingga, 500 orang yang mengalami amputasi di Gaza bisa segera tertangani tanpa harus ke luar
negeri. "Insya Allah kami melalui BSMI akan membantu ratusan warga Palestina yang mengalami amputasi seperti dua pasien ini dengan memberikan pelatihan pembuatan tungkai palsu bagi paramedis beserta materialnya,” ungkapnya. mnh/bsmi