Mencegah trauma berkelanjutan akibat bencana gempa bumi di Bengkulu berkekuatan 7, 9 Skala Richter, tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menggelar Trauma Healing berupa pengetahuan gempa, taman ceria, dan outbound untuk 200 anak-anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Kecamatan Lais Bengkulu Utara. Trauma Healing akan dimulai pada Jumat besok (21/9). Sebelumnya, tim medis BSMI juga telah membuka Posko Induk Kesehatan di Jl. Raya Lais Desa Pal 30 Kec. Lais.
Koordinator tim kesehatan BSMI Nurcholis di Bengkulu mengatakan, penanganan psikologi sangat perlu untuk mengurangi trauma anak-anak, karena dapat mempercepat pemulihan dan motivasi mereka untuk bangkit dari kenangan buruk peristiwa bencana gempa.
"Trauma healing ini berhubungan langsung dengan anak-anak, sehingga keluh kesah mereka dapat langsung ditangani ahlinya, dan mempercepat pemulihan dan motivasi mereka untuk bangkit dari kenangan-kenangan buruk"ungkapnya dalam siaran pers BSMI kepada Eramuslim, Kamis(20/9).
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 02 Kec. Lais Bengkulu Utara Dariyawati mengungkapkan, kegelisahannya melihat kondisi sekolah dan para muridnya pasca gempa pada awal Ramadhan lalu.
"Saat ini kondisi sekolah masih belum stabil, masih menggunakan tenda darurat. Baru bantuan tenda yang kami terima, untuk bantuan alat tulisdan sembako belum ada. Dari 200 siswa yang terdaftar di sekolah kami, baru sekitar 100 anak yang mengikuti pelajaran di sekolah darurat, karena mereka masih trauma, "tuturnya.
Mengenai kondisi terakhir kesehatan di Bengkulu, Nurcholis menjelaskan, jumlah pasien di posko Induk kesehatan BSMI dan Mobile Clinic BSMI sejak Jumat (14/9) telah menangani 1062 pasien yang berasal dari kec. Lais, Batik Nau, Putri Hijau, Ketahun, dan Air Napal Bengkulu Utara, jenis penyakit yang mereka alami berupa Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Cephalgia (sakit kepala) dan myalgia (sakit sendi otot).
Mewakili para korban bencana gempa Bengkulu, Kepala Camat Kec. Lais Siti Qomariah mengungkapkan, rasa syukurnya atas kehadiran tim medis dari BSMI, dan diharapkan tim itu dapat memberikan kontribusi maksimal berupa pemulihan kesehatan warga yang terkena bencana maupun warga yang ada di pengungsian.
Ia menambahkan, selain dari segi kesehatan para korban masih sangat membutuhkan bantuan berupa susu, makanan, dan alat-alat pendidikan. (novel)