Gempa Padang: BSMI Amputasi Kaki Nenek Usia 124 Tahun

Memasuki hari ke-9 pasca gempa Sumbar, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah menerjunkan 100 relawan baik non medis dan non medis yang tersebar di Kota Padang dan Kabupaten Pariaman untuk membantu korban gempa. BSMI juga mendirikan Rumah Sakit Lapangan (RSL) yang telah mengoperasi 17 pasien patah tulang. RS Lapangan yang terletak di Jln. By Pass Pariaman memiliki fasilitas laboratorium dan radiologi yang dapat memudahkan penanganan pada pasien.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono, SpOT, FICS, MARS saat bertemu dengan Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) di kantor Depkes Jl. Rasuna Said Jakarta. Pertemuan BSMI dengan Menkes adalah untuk melaporkan aktivitas relawan BSMI dalam membantu korban gempa di Padang. Selama tanggap darurat pada gempa Sumatera, BSMI akan terus berupaya membantu korban yang masih belum ditangani oleh tim kesehatan. Selain menyalurkan satu ton logistik dan obat-obatan, tim BSMI turut mengerahkan dua unit mobil penjelajah dan 4 ambulans keliling untuk mencari korban di setiap pelosok desa terisolir yang terkena gempa.

Salah satu korban menderita patah tulang yang ditangani oleh tim dokter BSMI adalah seorang nenek berusia 124 tahun asal Talo Bawah, Pariaman. Pasien tersebut mengalami luka membusuk pada tungkai kakinya, akibat terkena pecahan kaca jendela saat korban diangkat dari reruntuhan rumahnya. Hal ini membuat dokter-dokter BSMI harus segera mengamputasi kaki kirinya agar tidak terjadi infeksi.

Untuk membantu para korban bencana gempa bumi Sumatera Barat, BSMI masih menerima sumbangan donasi dari setiap lapisan masyarakat melalui Bank Syariah Mandiri (BSM) No. Rek. 020.003.8569 a.n. Bulan Sabit Merah Indonesia. mnh