“Kami tidak menemukan terjadi shifting ke hotel, dan kami juga tanya ke teman-teman, taman rekreasi juga tidak lihat lonjakan signifikan, juga di teman-teman travel agent yang kelola outbond (tidak terjadi lonjakan),” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, pertumbuhan hotel dan tempat rekreasi lainnya saat ini masih terbilang normal. Bahkan secara keseluruhan, pertumbuhannya hanya 5-10%.
“Tamu lokal itu enggak terlihat. Normal-normal saja ya, kenaikannya itu paling over all antara 5-10%. Kalau ada shifting itu kan semua ya, ini enggak,” jelasnya.
Hariyadi menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengunjung hotel bukanlah dari shifting masyarakat menuju leasure. Menurutnya pertumbuhan hotel lebih dipengaruhi adanya musim liburan.
“Kemarin saja ramai semester pertama karena banyak libur ya. Tapi yang melonjak itu hanya liburan hari kejepit yang pertama ya. Kan libur kejepit itu kan beberapa kali tuh. Kejepit berikutnya biasa saja,” ucapnya. (Swa/Ram)