Eramuslim – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap pola konsumsi masyarakat mulai bergeser ke arah hiburan dan liburan. Orang sekarang disebut lebih menyukai jalan-jalan daripada berbelanja, sehingga berdampak pada lesunya bisnis di sektor ritel dan sepinya pusat perbelanjaan.
Benarkah demikian?
Selain BPS, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro juga berpendapat bahwa adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang sebelumnya belanja barang mulai beralih ke belanja jasa. Hal ini yang kemudian sedikit mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi pada 2017.
“Jadi kalau dulu orang belanja ramai-ramai satu keluarga ke supermarket atau pusat perbelanjaan yang besar, kini beralih ke belanja jasa, ke sektor transportasi dan perhotelan, jadi banyak jalan-jalan,” ungkap Bambang pada awal pekan ini seperti dirilis Liputan6.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bambang memaparkan, masyarakat kini lebih memilih belanja di minimarket yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya. Hal ini juga tidak terlepas kondisi lalu lintas di kota-kota besar yang kini macet.
Tidak hanya itu, gencarnya pemerintah dalam mempromosikan berbagai lokasi wisata di Indonesia juga mulai membuka mata masyarakat di Indonesia untuk berwisata.
Namun Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Soekamdani membantah pernyataan-pernyataan tersebut. Menurutnya, tidak ada lonjakan pengunjung baik dari kamar hotel maupun taman rekreasi yang ditemukan.