Namun, Andre belum mengetahui apakah pihaknya bakal menggelar nobar film G30S/PKI. Andre merasa heran bila ada pihak-pihak yang tak setuju dan marah dengan imbauan menggelar nobar film yang disebut-sebut sebagai propaganda Orde Baru itu.
“Kalau ada seruan nobar lalu ada yang marah, ko anda marah?” kata dia.
Film untuk Milenial
Hal senada juag diungkapkan Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean yang mendukung pemutaran kembali dan nobar film G30S/PKI. Ferdinand mengatakan film tersebut masih sangat relevan ditonton masyarakat saat ini.
“G30S/PKI itu harus terus diingatkan kepada generasi mendatang, agar generasi mendatang dan kaum milenial tidak salah membangun masa depan bangsa sebagai akibat sesat sejarah,” kata dia dikonfirmasi terpisah.
Menurut Ferdinand, sejarah penghianatan PKI harus terus diketahui masyarakat luas, khususnya generasi milenial, yang tak sempat menonton lantaran film tersebut mulai dihentikan untuk diputar pada tahun 1998. Oleh karena itu, kata dia, anak muda perlu tahu tentang sejarah PKI.
“Saya juga berpesan kepada milenial agar mewaspadai kebangkitan PKI, anak muda harus tau bahwa PKI adalah penghianat bangsa yang kejam,” ujarnya. (CNNI)