Eramuslim.com – Jurnalis kantor berita BBC asal Australia diusir dari Papua setelah dia menulis kicauan di Twitter tentang kasus gizi buruk melanda suku Asmat.
Kepala biro BBC Indonesia Rebecca Henschke digiring aparat meninggalkan Papua kemarin.
Dilansir dari laman ABC, Henschke dan kru BBC TV sebelumnya mendapat izin meliput kasus gizi buruk di Papua tapi dia kemudian ditahan dan diinterogasi setelah menulis cuitan di Twitter.
“Ini bantuan yang datang untuk anak-anak gizi buruk di Papua–mie instan, minuman ringan dan biskuit,” tulis Henschke seraya memajang foto bantuan pangan di sebuah dek kapal di Papua pada Rabu lalu.
“Anak-anak di rumah sakit hanya makan biskuit saja,” kata dia.
Henschke kemudian ditanyai intel dan polisi selama lima jam pada Kamis sore.
Dia lalu ditahan oleh petugas imigrasi selama 24 jam dan digiring keluar dari Papua kemarin pagi. Mereka kini sudah berada di Jakarta.
Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan apa yang ditulis jurnalis BBC itu tidak benar. Dalam rilis kemarin Aidi mengatakan foto yang dipajang Henschke bukan untuk bantuan kemanusiaan, tapi produk yang dijual para pedagang dan kebetulan diletakkan di dek kapal.
“Yang difoto di dek kapal cepat itu adalah pasokan dari para pedagang yang kebetulan diletakkan di situ,” kata dia.
Henschke kemudian merevisi keterangan foto yang dia unggah sebelumnya dengan menambah catatan: “Sumber lain mengatakan ini BUKAN bantuan tapi pasokan biasa. Bantuan kemanusiaan sedang menuju ke sini.”
Henschke juga kemudian menghapus foto memperlihatkan tentara sedang menenteng burung dalam sangkar.
Aidi menuturkan TNI keberatan dengan kicauan itu karena seolah memperlihatkan tentara terlibat dengan perdagangan hewan liar.
“Bagaimana bisa Rebecca menulis dan mengunggah foto semacam itu? Ini fitnah, seseorang diambil fotonya diam-diam dan disebarkan di media dengan informasi yang tidak sesuai kenyataan,” kata Aidi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi AM Kamal mengatakan apa yang diunggah Henschke itu membuat ‘kesan negatif’ personel TNI yang sedang bertugas memberi pertolongan di Papua.
“Untuk penyelidikan lebih lanjut, Rebecca akan dibawake Timika untuk ditanyai imigrasi,” kata dia.
Henshcke, 37 tahun, berasal dari Armidale New South Wales, Australia. Dia sudah meliput di Indonesia selama 12 tahun.(kl/rm)