Tapi, karena ada sedikit hambatan mengenai status lahan, lokasi pembangunan pun dipindahkan. Ade mengatakan, Pemkab Bogor diberi waktu selama 10 hari untuk menjawab permintaan ulama dunia yang menginisiasi pembangunan itu. “Setelah melalui pertimbangan dan dibantu pemikiran ulama di Indonesia, maka terpilihlah lokasi ini,” katanya.
Saat ini, akses jalan menuju lokasi masih terbilang susah dijangkau sebab masuk ke daerah perbukitan. Jalanan terjal dan berbatu membuat kendaraan sulit mencapai lokasi. Tapi, Ade memastikan, tidak lama lagi akan ada jalan penghubung Bogor-Serpong di sekitar lokasi wisata religi itu.
Untuk mencapai target pembangunan 2019, Pemkab Bogor sudah menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam mengadakan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Kegiatan ini dilaksanakan guna mempercepat pembangunan akses ke lokasi agar semakin mudah dijangkau.
“Sejauh ini, tahapan pra pembangunan sudah mencapai pengurusan perizinan. Untuk pembiayaan, kami nanti berbagi dengan negara-negara lain yang miniatur masjidnya ada di sini,” tutur Ade.
Atas rencana kehadiran wisata religi ini, Bupati Bogor, Nurhayanti, memberikan apresiasi. Tidak sekadar sebagai tempat wisata, ia berharap, miniatur masjid bisa menunjang perekonomian warga setempat. Termasuk dengan membuka lapangan kerja baru, terutama bagi generasi muda.
Nurhayanti mengatakan, banyak yang bisa dilakukan masyarakat untuk menggerakkan perekonomian apabila nantinya destinasi wisata religi ini mampu menarik banyak wisatawan. Selain itu, keberadaan destinasi bisa membantu perbaikan akses di sekitarnya, ucapnya. (Rol/Ram)