Eramuslim.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang sangat tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 23-24 Agustus 2021.
BMKG melaporkan ada pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Lampung – selatan Jawa Tengah, perairan Yos Sudarso-Merauke dan Laut Arafuru bagian timur,” kata BMKG dalam rilis resminya, Senin (23/8/2021).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan timur P Simeulue-Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu dan Selat Sumba bagian barat, perairan P. Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Selat Ombai.
Kemudian di Samudra Hindia selatan Pulau Sawu-Pulau Rotte, Selat Makassar bagian selatan, perairan timur Kepulauan Wakatobi, perairan Menui-Kendari bagian timur, perairan selatan Pulau Buru, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan utara Pulau Biak, Samudra Pasifik utara Biak.
Lalu, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh-Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan tengah, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Bali-Pulau Sumba.
Selain itu, gelombang yang lebih tinggi kisaran 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah Samudra Hindia barat Lampung-selatan Jawa Timur.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” kata BMKG.