Anggota Komisi Sosial DPR Umung Anwar Sanusi menilai BLT yang akan digulirkan Jum’at (23/5) besok sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah kemiskinan. Umung juga melihat BLT sebagai pembodohan dan membuat rakyat semakin malas, konsumtif dan pragmatis.
”Secara prinsip saya setuju rakyat miskin harus dibantu akibat BBM naik. Tapi lebih penting lagi bagaimana BLT itu tidak mendorong rakyat miskin makin malas, pragmatis dan konsumtif, ” ujar Umung.
Lebih lanjut politisi kelahiran Ciamis itu menilai bahwa BLT masih menyisakan banyak masalah. ”Pengalaman sebelumnya BLT banyak masalah. Saya minta pemerintah punya penerima (BLT) yang akurat. Kalau perlu dicek dan ricek lagi sampai tingkat desa atau kelurahan. Pemerintah harus memastikan semua rakyat miskin masuk data BLT. Jangan ada lagi data siluman, ” papar dia.
Diakui Umung bahwa BLT memang awalnya sebagai dana kompensasi kenaikan BBM. Namun politisi PKS itu minta BLT juga bisa menggerakkan sektor informal. ”Saya kira peluang BLT menjadi lebih berdaya masih ada. Saya usul agar BLT diberikan sekaligus, sehingga bisa jadi modal sektor-sektor informal. Dengan cara rapelan cost distribusi bisa diminimalkan, ” usulnya.
Terkait program-program pemberdayaan rakyat miskin yang telah ada, Umung menilai program-program itu telah gagal. ”Kalau dikatakan pemerintah juga punya program-program pemberdayaan, saya katakan semuanya gagal total. Kalau berhasil seharusnya penerima BLT semakin sedikit, bukan 19, 1 juta lagi, ” pungkas Umung.