Blak-blakan! Pengamat Sebut Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Omong Kosong, Ini Alasannya

eramuslim.com – Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, memberikan reaksi terkait program unggulan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran, Makan Siang dan susu gratis.

“Program susu gratis itu omong kosong,” ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (2/12/2024).

Gigin beranggapan, telah ada kongkalikong dengan produsen susu di New Zealand sebagai pemasok utama kebutuhan susu di Indonesia.

“Malah kemungkinan ada kongkalikong dengan produsen susu di New Zealand sebagai pemasok utama sebagian besar kebutuhan susu Indonesia,” ucapnya.

Dengan begitu, kata Gigin, rakyat akan menderita karena nantinya dibebani pajak yang jauh lebih berat dari sebelumnya.

“Rakyat sendiri akan dibebani pajak lebih berat untuk membiayai impor susu,” tandasnya.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menggambarkan program susu dan makan siang gratis yang ditawarkan pasangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Program tersebut kabarnya digagas sebagai bagian dan pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM).

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Puteri Komarudin, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa lalu.

“Dengan diberikan makan siang dan susu gratis, ibu dan anak diberikan akses kepada pendidikan, hak akan tumbuh kembang dengan baik, dan juga kesehatan fisik dan mental,” kata Puteri Komarudin.

Menurut Puteri, memberikan gizi yang layak merupakan upaya pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran untuk memperkuat daya tahan tubuh dan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dini.

Dengan gizi yang terjaga, kata dia, Indonesia akan memiliki SDM berkualitas saat terjadi masa bonus demografi.

Puteri juga menilai, dengan memberikan makanan yang bergizi juga termasuk dalam Artikel 25 Deklarasi HAM serta Artikel 11 dan 12 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Diyakini Puteri, pasangan Prabowo-Gibran dapat meningkatkan intensitas program pemberian makanan bergizi ketika menang dan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar