Mahfud MD Duga Ada Motif Politis Dibalik Kasus Penyerangan Ulama

Eramuslim – Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI) menggelar acara diskusi bertajuk “Siapa di Balik Penyerangan Ulama: Kriminal Murni atau Rekayasa?”. Acara ini bertujuan menalaah lebih dalam terkait fakta di balik sejumlah kasus penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama.

Diskusi tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh seperti mantan Ketua MK Mahfud MD, Kapolda DIY Yogyakarta Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Kombes Pol Umar Surya Fana Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Irjen Pol Gatot Edy Pramono Ketua Satgas Nusantara, Pengamat Intelijen BIN Wawan Purwanto, dr psikiater dari UI Kusumawardhani, dan adik kandung penyerangan ulama Umar Basri, KH Abbas Mansyur.

Mahfud dalam penjelasannya mengatakan, polisi harus berani melakukan penegakan hukum dalam mengungkap siapa aktor di balik penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama. Selain itu, Mahfud menegaskan bahwa polisi tidak boleh terpengaruh dan harus independen dalam proses penyelidikan.

“Ini harus diungkap sejelas-jelasnya. Karena sudah menodai keberagamaan kita, terutama orang Islam. Jadi, hukum harus ditegakkan walaupun langit akan runtuh,” ujar Mahfud dalam paparannya, di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/4).

Meski demikian, Mahfud menyebut, pemberitaan terkait penyerangan ulama di media itu 80 persen hoaks. Dari 47 berita penyerangan ulama, hanya 5 berita yang sesuai fakta.