Sebab bagi kebanyakan komedian, adalah absurd untuk percaya pada agama, bahkan bodoh. Mereka banyak mendewa-dewakan sains dan kemanusiaan
Mereka dikenal dengan “Black Comedian”, bukan karena kulit mereka hitam, tapi materinya dianggap “hitam”, yaitu bicarakan yang tabu dan menghina agama
Karena itu saya tak heran, kebanyakan stand-up comedian di Indonesia memiliki paham yang sama, kiblatnya sama, hanya tak sebebas orang Amerika dalam mengekspresikan
Saran saya, ketimbang mengikuti dan mendengar lawakan mereka yang sama sekali tak peduli pada agama, bahkan jadikan itu sebagai lawakan, tinggalkan saja.
Masih banyak hiburan yang bermanfaat, misalnya kajian @UstadzAbdulSomad bisa lucu tapi sarat ilmu dan manfaat, nge-fans ulama, malah buat selamat.
Lawakan Rendahan
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan
Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” (QS. Luqman 6-7)
Sejak dahulu pun ini sudah disampaikan, bahwasanya diantara manusia ada yang berkata-kata dengan hal yang tak ada faidah, yang dengan itu mereka menyesatkan manusia.
Tidak hanya menyesatkan manusia, tapi juga menjadikan jalan Allah sebagai olok-olokan, bahkan lawakan, bahan candaan, dan pancingan untuk ditertawakan.
Alasan mereka ini adalah kritik sosial, kritik kepada manusianya bukan pada agamanya. Tapi yang mereka sebut “Allah”, yang mereka sebut “Islam”, jelas sekali.