Bisa Panen Sebulan Sekali, Petani Grobogan Tolak Kebijakan Impor Beras Jokowi

Eramuslim – Petani di Desa Ngeluk, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan menilai alasan pedagang menaikkan harga beras akibat banyak panen gagal adalah alasan yang tidak masuk akal. Buktinya, petani di desa ini mengaku bisa panen dalam sebulan sekali.

Desa Ngeluk bukanlah desa yang dimanjakan dengan irigasi teknis. Meski memiliki saluran air, namun untuk keberadaan air Sungai Lusi yang lebih rendah dari saluran irigasi menjadi persoalan tersendiri bagi para petani.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Suka Makmur, Suwaji mengungkapkan para petani di desa Ngejluk sebelumnya mengandalkan turunnya hujan sehingga air di Sungai Lusi naik. Setelah melakukan inovasi sederhana, yakni memompa air dari Sungai Lusi dan dialirkan ke saluran irigasi teknis, akhirnya para petani tidak lagi tergantung pada musim hujan.

“Kami perkirakan tiap selapan (35 hari), kami sudah bisa panen,” kata Suwaji, sebagaimana dilansir Liputan6, Minggu (14/1).

Dengan optimisme itu, Suwaji berharap rencana impor beras yang saat ini diwacanakan, tidak perlu direalisasi. Permintaan itu disampaikan karena mereka sudah mulai panen padi.

“Impor bisa berdampak harga panen turun,” tegas Suwaji.

Optimisme Suwaji didukung fakta bahwa panen di awal 2018 ini maju dari waktu yang semestinya. Mereka menanam padi pada pekan kedua Desember 2017, dan pertengahan Januari 2018 ini ternyata sudah panen.