Eramuslim.com – Pernyataan Badan Intelijen Negera (BIN) menyusup ke Taliban yang sempat disampaikan Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto dalam sebuah diskusi virtual, akhirnya diluruskan.
Wawan menjelaskan bahwa istilah “menyusup” yang dia pakai bukan bermakna harfiah “infiltrasi”. Adapun makna yang hendak disampaikan adalah berkomunikasi.
“Jadi kan itu dalam acara diskusi gitu, jadi kan bahasa lisan beda dengan bahasa tulisan ya. Jadi maksudnya bukan menyusup dalam arti definitif ya,” kata Wawan kepada wartawan, Kamis (2/9).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang turut menyoroti polemik ini meminta Wawan untuk jujur dan tidak berkilah.
“Jangan ngeleslah, bilang saja salah,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi sesaat lalu.
Fadli Zon mengurai bahwa “menyusup” dan “berkomunikasi” memiliki makna yang berbeda jauh. “Menyusup” bisa diartikan sebagai “infiltrasi”, sementara berkomunikasi makna sederhananya “ngobrol”.
Selain menjelaskan mengenai perbedaan makna kata yang jauh, Fadli Zon juga mengingatkan kepada para pegawai BIN untuk tidak gegabah berbicara di ruang publik.
“Jadi “ngobrol” dengan siapa di Taliban?” tutupnya. (rmol)