Bin Salman Dituding Ingin Saingi Ka’bah Usai Luncurkan Proyek Gedung Mukaab

Dituding sebagai Upaya untuk Mengubur Ka’bah dengan Simbol Kapitalisme

Argumen utama yang dimiliki para penentang desain The Mukaab adalah lantaran bentuknya yang menyerupai Ka’bah, tapi ditujukan sebagai pusat hiburan.

Pengguna media sosial dengan akun @ali_noureddine_, turut mengutarakan pandangan serupa. Dia menilai Saudi ingin “menguburkan [Ka’bah Mekkah] di antara simbol-simbol modernitas dan kapitalisme” dengan membangun The Mukaab.

“Para penguasa Arab Saudi telah membangun gedung di dekat Ka’bah yang suci dan menguburkan (Ka’bah) di antara simbol-simbol modernitas dan kapitalisme,” ujarnya seperti dikutip dari Doha News .

Proyek The Mukaab, yang merupakan bagian dari proyek The New Murabba, merupakan salah satu bagian dari Visi Saudi 2030. Kerajaan menyiapkan anggaran 800 miliar dolar AS untuk menggandakan ukuran ibu kota dalam dekade berikutnya, serta mengubahnya menjadi pusat budaya dan ekonomi untuk wilayah tersebut.

Rencana terbaru ini terbukti memecah belah komunitas Muslim global. Proyek Saudi sebelumnya, yakni kota pintar futuristik bernama NEOM, yang akan mencakup sebuah kota berbentuk garis sepanjang 170 kilometer, The Line, juga menuai pro dan kontra.

Pembelaan Warga Arab, “Bangunan berbentuk kubus sangat terkenal di Arab”

Warganet lain, terutama yang berasal dari Arab Saudi menanggapi kritik tersebut dengan sudut pandang lain. “Mengapa Muslim dari negara asing begitu mudah memanipulasi?” tanya seorang pengguna Twitter dengan akun @far0h8.

“Jika setiap bangunan yang berbentuk kubik adalah ‘ka’bah baru’, maka Anda akan menemukan jutaan ka’bah di Riyadh karena kami memiliki banyak bangunan berbentuk kubus (termasuk rumah saya), mulai dari pengadilan, masjid di Malia, dan masih banyak lagi.”

Warganet bernama Loay AlShareef membuat video untuk menanggapi kritik pedas terhadap The Mukaab. Menurutnya, “Bangunan berbentuk kubus sangat terkenal di Arab.” Dia juga membela kebijakan Mohammed bin Salman, dan menepis anggapan bahwa kerajaan ini bertujuan untuk menjauhkan diri dari Islam, melainkan ke bentuk agama yang lebih “moderat”, yang sebelumnya telah dinyatakan oleh sang Putra Mahkota, Mohammed bin Salman.

Sementara itu, warga negara Saudi lainnya dengan akun @999saudsalman juga menuduh mereka yang mencemooh proyek tersebut sebagai “Saudiphobes” atau “Anti-Arab Saudi” dan menyebut tuduhan itu “absurd”. (Sumber: Liputan6.com )