Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengatakan keberadaan Naval Research Medical Unit Two (NAMRU-2) yang saat ini memicu kontroversi sedang dievaluasi.
"Kami tunggu hasilnya apa kami evaluasi. Tim memproses dan mempelajari dulu. Jadi belum ada rekomendasi dari BIN, " ujar Syamsir usai acara pertemuan purnawirawan TNI/Polri di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (24/4).
Ia membenarkan bahwa NAMRU-2 meminta para penelitinya mendapatkan kekebalan diplomatik. Namun, pihaknya menolak dan hanya mengizinkan keistimewaan itu diberikan kepada satu orang saja.
"Kalau dulu, mereka meminta kekebalan diplomatik, saya bilang boleh saja kalau satu orang. Memang dia diplomat, dan saya minta pada waktu itu, supaya tidak semua daerah dikunjungi karena ada daerah-daerah konflik, kalau mereka terjadi apa-apa, siapa yang bertanggung jawab, "jelasnya.
Mengenai manfaat NAMRU di Indonesia, Syamsir mengatakan, lebih baik hal itu ditanyakan kepada Menkes, sebab kerjasama NAMRU berkaitan erat dengan Departemen Kesehatan. Tetapi dia membenarkan bahwa ketidaktransparanan laboratorium milik AS itu dalam menyampaikan hasil penelitiannya ke Menkes.
"Mereka itu dari angkatan laut yang mengadakan penelitian di kita. Jadi sudah 30 tahun yang lalu. Menurut Menkes pada saat ini, hasil-hasilnya belum ada yang disampaikan ke Menkes, " ujar
Syamsir Siregar enggan menyatakan bahwa laboratorium Naval Medical Research Unit Two (NAMRU-2) merupakan kepanjangan tangan dari Central Intelligence Agency (CIA) di Indonesia. Ia menegaskan, sebagai badan yang melakukan aktivitas penelitian, NAMRU pasti memiliki intelijen dalam kegiatannya. "Ya kalau badan penelitian, harus ada intelijennya-lah, " pungkasnya.
Secara terpisah, Direktur Laboratorium Naval Research Medical Unit Two (NAMRU -2) Kapten Trevor Jones membantah jika laboratorium itu melakukan kegiatan intelijen atau membuat senjata biologis, seperti yang dituduhkan sejumlah pihak di Indonesia.
"Kegiatan di laboratorium murni riset biomedik, tidak melakukan kegiatan intelijen dan membuat senjata biologis, " ujarnya.
Trevor juga membantah riset NAMRU-2 dilakukan secara diam-diam. Menurutnya, setiap penelitian dilakukan atas persejutuan menteri kesehatan. (novel/dtok)