Bila Diusut Semua, Banyak Anggota DPR Kena Sanksi

Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR Gayus Lumbun mengungkpakan, dari segi etika dan tanggungjawab banyak sekali perilaku anggota DPR yang menyimpang, mulai dari kehadiran dalam sidang-sidang DPR hingga penerimaan dana non-budgeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

“Karena itu BK DPR yang dipimpinnya tidak akan berhenti dalam upaya memperbaiki citra dan etika nggota DPR dan bahkan saya akan pasang badan sekalipun sejumlah fraksi berupaya menghalangi tugas BK DPR, ” ujar Gayus Lumbun kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Jakarta.

Menurutnya, kalau diusut semua, maka akan banyak anggota DPR dikenai sanksi. Dari segi absensi rapat saja, BK banyak menemukan pelanggaran karena banyak anggota DPR tidak ikut rapat, tetapi dalam daftar absensi ada tanda tangan mereka.

“Banyak anggota DPR menugaskan staffnya untuk mengisi tandatangan di daftar absensi, menjadi calo hingga menerima dana non-budgeter DKP. BK selalu di kecam sanksi yang dijatuhkan masih terlalu ringan, ” katanya.

Pemahaman anggota DPR terhadap etika, jelas dia, sangat kurang. Karena itu, BK akan melakukan sosialisasi lebih luas kepada mereka. Akibat kurangnya pemahaman itu, BK dianggap diskriminatif dalam memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar.

“BK tidak mungkin diskiriminatif dan apalagi melakukan politiking dalam mengusut pelanggaran etika anggota DPR, karena semua fraksi telah terwakili di BK DPR. Ketika BK DPR menjatuhkan sanksi kepada aggota DPR, sanksi itu sudah atas persetujuan semua wakil fraksi DPR yang ada di BK, ” sambungnya.

Terkait kasus anggota dewan yang menerima dana non-budgeter DKP, Gayus mengatakan akan pasang badan menegakkan etika dan kehormatan DPR. Kendati diprotes banyak kalangan, dia tak akan mengubah keputusan untuk menyerahkan tiga orang anggota DPR yang menerima dana DKP kepada KPK untuk ditindaklanjuti.

“Saya tidak gentar dengan adanya gugatan atas putusan BK. Kalau ada sisi yang kurang dari saya, tolong kemukakan. Tidak usah didorong-dorong, kalau saya merasa tak mampu dan saya merasa salah, saya akan mundur sendiri. Saya akan menghadap pimpinan partai saya untuk menyatakan mundur, ’’ imbuhnya. (dina)