Pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang dilakukan antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah telah final. Beberapa persoalan krusial terkait besaran ongkos haji telah disepakati.
Demikian disampaikan Direktur Pengelolaan BPIH dan Sistem Informasi Haji Departemen Agama (Depag) M Abdul Ghafur Djawahir di sela-sela acara Rapat Kerja Nasional Depag Tahun 2008 di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa(25/3).
"Sekarang ini, pembahasan BPIH sudah final di tingkat Panja (Panitia Kerja). Tapi belum sampai pada tingkat komisi (Komisi VIII DPR, Red), " ujarnya.
Menurutnya, DPR dan pemerintah telah menyepakati besaran biaya operasional di dalam negeri dan operasional di Arab Saudi. Selain itu yang juga telah disepakati, masih perlunya biaya living cost, sehingga calon jamaah haji masih harus menitipkan uang kepada panitia penyelenggara haji.
Gahfur mengatakan, yang selama ini menjadi sorotan atas besar dan mahalnya BPIH, adanya biaya living cost ini, di mana DPR dan pemerintah telah menyepakati besarannya, yakni 400 dollar AS atau 1.500 real.
"Living cost ini diperlukan, karena dikhawatirkan banyak jamaah yang hanya mempunyai uang pas untuk berangkat haji. Uang ini akan dikembalikan ke masing-masing jamaah, " jelas Ghafur.
Di antara sekian item ongkos haji, hanya satu yang belum dapat disepakati. Yakni, biaya penerbangan. Jadinya, ketetapan berapa besar BPIH masih menunggu kesepakatan soal biaya penerbangan ini, yang sekarang sedang digodok di Departemen Perhubungan.
Lebih lanjut Ghafur mengatakan, pihak penerbangan meminta kenaikan biaya sebesar 425 US dollar. Sedangkan pemerintah berharap, penetapan kenaikannya harus betul-betul rasional, sehingga tak terlalu memberatkan masyarakat.
Pemerintah masih belum mau menyepakati kenaikan sebesar itu. Masalahnya, di luar kenaikan biaya penerbangan tersebut, tahun ini pemerintah Arab Saudi juga mulai menerapkan adanya biaya airport tax sebesar 14 US dollar per orang.
"Masih ada tarik menarik soal biaya penerbangan ini. Perhitungan pemerintah, kalau kita bisa tekan kenaikan biaya penerbangan sampai 350 US dollar atau 300 US dollar saja, tiap calon jamaah di zona I diperkirakan menyetorkan sekitar 30 juta untuk BPIH, " imbuh Ghafur.(novel)