Eramuslim.com – Seruan lockdown yang diinginkan beberapa ahli nyatanya ditolak mentah-mentah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi rupanya lebih memilik Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara mikro dibanding melakukan lockdown.
“Pemerintah masih memutuskan PPKM Mikro masih kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19 hingga ke tingkat desa atau langsung ke akar masalah itu komunitas,” kata Jokowi dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/6/2021).
Bukan tanpa alasan, Jokowi menekankan bahwa keputusan tersebut diambil usai mempelajari berbagai opsi penanganan Covid-19 dengan memperhitungkan aspek ekonomi, sosial, politik di Indonesia dan pengalaman dari negara-negara lain.
Kepala Negara Indonesia tersebut menyebutkan bahwa biaya lockdown itu mahal, bahkan bisa menghabiskan triliunan rupiah per hari.
Jokowi pernah buka-bukaan soal anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai seluruh kebutuhan masyarakat DKI Jakarta jika diberlakukan karantina wilayah atau lockdown.
Jokowi mengatakan, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 550 miliar per hari.