Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman, Senin (10/1), mengungkapkan fakta yang sangat mengejutkan seputar kasus Gayus Tambunan.
Menurut Benny, mantan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) pernah menyatakan kepadanya bahwa mengungpkap kasus Gayus bisa berdampak terpecah-belahnya bangsa ini. Alasannya, kasus Gayus terkait dengan perusahaan besar yang dimiliki orang dan politisi penting Indonesia.
"Bambang Hendarso Danuri dulu saat kami panggil, pernah saya tanya kenapa tidak berani ungkap kasus Gayus? Dia menjawab, jika diungkap kasus ini akan menggoyang Republik ini", kata Benny. BHD pernah menyatakan pengungkapan kasus Gayus secara terbuka akan menganggu stabilitas politik dan ekonomi. Menurut BHD kepada Benny, banyak perusahaan besar, diduga terlibat dalam kasus mafia perpajakan dengan Gayus sebagai tersangka utama.
Dibagian lain, Gayus dalam duplik (tanggapanya) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/1), Gayus mengibaratkan dirinya seperti ikan teri yang sengaja dikorbankan untuk ditangkap. "Sementara ikan-ikan besar seperti kakap, hiu, dan puas dibiarkan. Gayus dibersihkan dan lain tetap kotor", ujarnya.
Maka, Gayus juga meminta kepada Presiden SBY untuk dijadikan staf ahli Kapolri, staf ahli Jaksa Agung, dan staf ahli KPK. Dengan pengetahuannya itusoal ikan-ikan kakap ini, dia berjanji dalam waktu dua tahun, Indonesia akan bersih daru korupsi. "Saya bantu untuk menangkap ‘Big Fish, tidak hanya kakap, tapi juga hiu dan puas di seluruh bidang", tuturnya.
Gayus juga menyebut nama mantan Dirjen Pajak yang kini menjabat Gubernur Bank Indlonesia, Darmin Nasution. Gayus menuntut mantan atasannya itu itu dijadikan terdakwa seperti dirinya.
Terdakwa Gayus Tambunan mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum sebenarnya sudah tahu siapa ‘big fish’ (gembong mafia) yang melakukan korupsi.
Selanjutnya, "Presiden sudah tahu, Satgas sudah tahu siapa yang big fish, kalau saya ikan teri," ujar Gayus dengan nada tinggi kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/1).
Ketika ditanyai siapa bigfish tersebut? Gayus tidak mau memberitahu." Saya ikan teri, saya nggak tahu bigfsh," ujarnya dengan nada tinggi.
Di tempat yang sama, penasehat hukum Gayus, Adnan Buyung Nasution menegaskan sebenarnya Presiden mengetahui siapa ‘Big Fish’ (dalang utama) dalam perkara Gayus.
"Yah terang dong dia tahu, dia ragu-ragu tidak berani ambil sikap. Padahal kalau dia mau tinggal panggil Kapolri. ‘Hey Timur Pradopo perintahkan Anda untuk Jendral Edmon dan Raja Erizman serahkan mereka ke KPK. Perintahkan juga ke Jaksa Agung Basrief Arief, saya perintahkan Anda untuk tangkap itu jaksa Cyrus Sinaga dan Fadil Reagen serahkan mereka pada ke KPK, kok susah banget sih ngomong begitu," ujar Buyung. (mh/rpblk/inlh)