eramuslim.com – Buronan kasus penistaan agama islam dan ujaran kebencian Pendeta Saifuddin Ibrahim kembali berulah.
Pria yang sedang bersembunyi di Amerika Serikat itu kembali menghina Nabi Muhammad SAW. Ini bukan hinaan pertama yang dilakukan Saifuddin, sebelum-sebelumnya dia memang kerap melakukan hal itu dan terang-terangan menyerang umat islam.
Kali ini, Saifuddin menghina Nabi Muhammad setelah mengklaim dirinya adalah seorang nabi yang memang mendapat wahyu dari tuhan. Jebolan Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ushuluddin, jurusan Perbandingan Agama itu mengatakan dirinya adalah nabi youtube.
“Dan ini wahyu ketiga yang diturunkan nabi youtube, pendeta Saifuddin Ibrahim, dan kalau kita ketemu nabi di pasar mari kita ngopi bersama, kalau ketemu di Indonesia ya mungkin saya di penjara lagi, kalau ketemu di Eropa ya kita wisata lah,” kata Saifuddin dilansir dari saluran Youtube miliknya Rabu (3/5/2023).
Saifuddin lantas menghina Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan jika Nabi Muhammad ke Eropa, maka dirinya jelas menggunakan pesawat dan bakal didampingi banyak perempuan cantik.
“Kalau nabi terakhir zaman arab abad ke 7, bagaimana kalau dia ke Eropa, naik pesawat pakai jubah begitu turun pakai rompah jadinya, dan milih cewek banyak,” kata Saifuddin.
Sebagaimana diketahui Saifuddin Ibrahim saat ini menjadi buronan Bareskrim Polri setelah ditetapkan menjadi tersangka penodaan agama dan ujaran kebencian.
Dia menjadi tersangka kasus tersebut setelah menyinggung isi Alquran, dia bahkan meminta Kementerian Agama merevisi kitab suci tersebut, sebab baginya ada sejumlah ayat dalam kitab suci tersebut yang mengajarkan perbuatan terorisme.
Pernyataan itu jelas bikin geram uma Islam di Indonesia, namun alih-alih meminta maaf, Saifuddin Ibrahim malah semakin menjadi-jadi menyerang umat islam, hingga akhirnya dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Sehari sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Saifuddin Ibrahim diam-diam melarikan diri ke AS. Di negeri Paman Sam itu, Saifuddin terus saja membuat konten-konten Youtube yang menyinggung umat Islam.
(Sumber: Populis)
