Berulah Lagi, Kades Pemasang Baliho ‘Enak Zaman PKI’ Amuk Petugas yang Bubarkan Hajatan

Kardiyono menyebut, tim gabungan memutuskan untuk menunggu prosesi temu pengantin selesai. Setelah temu pengantin dilakukan, petugas baru masuk untuk membubarkan hajatan.

“Setelah masuk, saya minta waktu untuk menyampaikan sosialisasi. Bahwa yang punya hajat tanggal 12 Juli lalu sudah saya warning untuk tidak nekat mengadakan hajatan. Karena nekat, kami sampaikan untuk dibubarkan. Kami berikan waktu 20 menit kepada para tamu untuk membubarkan diri,” terangnya.

Namun saat itu juga, lanjutnya, Samto yang duduk di deretan depan kursi tamu mendadak mengamuk. Samto tiba-tiba berdiri dan membalikkan dua meja di depannya.

“Piring gelas di atas meja pecah semuanya. Kades ngamuk sambil ngomel-ngomel, katanya petugas tidak punya perikemanusiaan. Padahal kita hanya menegakkan aturan,” kata Kardiyono.

Samto kemudian ditenangkan oleh aparat TNI dan Polri yang ikut dalam tim gabungan. Sementara para tamu undangan berangsur meninggalkan lokasi hajatan.

“Setelah kejadian baliho kemarin katanya (kades) sudah minta maaf. Ini malah mengizinkan hajatan, kemudian turut menghadiri hajatan bahkan tidak memakai masker,” keluh Kardiyono.

“Meski kades mengamuk, kita tetap menegakkan aturan. Saya tungguin sama seluruh tamunya pergi, bahkan sampai meja kursi dan perangkat hajatan lain dibersihkan,” pungkasnya. [detik]