Rahmat tidak mau ada anggapan bahwa orang yang mencintai tulisan tauhid, termasuk bendera tauhid, diidentikkan dengan makar. Dia mengatakan bahwa dirinya hanya menjalankan keyakinannya.
“Saatnya kita tidak bedakan kecintaan kita kepada agama dan negara. Secara ini simbol agama kita. Setiap kita pasti punya sesuatu yang dibanggakan. Dan kita yang beragama meletakan yang dibanggakan itu padatempat yang mulia,” katanya. (dtk)