Eramuslim.com – Ekonom senior Faisal Basri turut mengomentari polemik kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Dia mengatakan bahwa pembiaran terhadap kedatangan 20 orang pekerja asal China tersebut sudah keterlaluan.
“Sudah keterlaluan. Ini modus baru,” ujarnya seperti dikutip terkini.id dari akun twitter miliknya @FaisalBasri pada Minggu, 4 Juli 2021.
Lebih lanjut, menurutnya, kedatangan TKA asal China di tengah pandemi apalagi di saat PPKM Darurat Jawa-Bali, bukanlah hal baru.
Dia mencatat, sejak bulan Mei 2021 terdapat 1.015 orang tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia melalui Bandara International Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.
“Selama Mei 2021, yang masuk lewat bandara Sam Ratulangi sebanyak 1.015 orang,” ungkap mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu.
Melansir rmol, selama bulan Maret 2021 tercatat sebanyak 2.513 pekerja asal China mendarat ke Indonesia lewat Bandara Sam Ratulangi.
Sementara itu, melansir kompas, dalam kurun waktu empat bulan (Mei – September 2020) sebanyak 2.603 warga negara China masuk ke Indonesia lewat Bandara Sam Ratulangi.
Sebelumnya, diketahui bahwa sebanyak 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Indonesia pada Sabtu malam, 3 Juli 2021.
Mereka diketahui akan bekerja di smelter PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.
Menurut Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulawesi Selatan, Dodi Karnida, para pekerja China itu akan ditempatkan bekerja di proyek strategis nasional.
“Di Sulsel ini ada proyek strategis nasional yang di Bantaeng itu, kalau dia mau bekerja di situ boleh,” ungkapnya, seperti dilansir dari kompas pada Minggu, 4 Juli 2021. (*)