Eramuslim.com – Dunia hampir tidak menyangka Uni Soviet yang perkasa dan menjadi negara adidaya berdampingan dengan Amerika Serikat bisa runtuh.
Menurut tokoh senior, DR. Rizal Ramli, keruntuhan Uni Soviet tidak lepas dari kondisi krisis ekonomi yang luar biasa serta ketidakadilan yang terjadi di daerah.
Selain itu, faktor kepemimpinan Presiden terakhir Uni Soviet yang lemah juga ikut mempermulus keruntuhan negeri adidaya tersebut.
Situasi di Uni Soviet saat itu, kata Rizal Ramli mirip dengan yang terjadi di Indonesia. Di mana krisis ekonomi dan ketidakadilan terjadi seiring penanganan Covid-19 yang amburadul.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu mengaku sudah mendapat banyak pesan dari daerah bahwa mereka sudah murka dengan keadaaan saat ini.
“Banyak kawan-kawan daerah yang sampaikan mereka sudah marah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (18/7).
Rizal Ramli berharap jeritan daerah ini tidak dianggap sepele oleh Jokowi. Dia berharap mantan Walikota Solo itu belajar dari apa yang terjadi pada Uni Soviet.
Apalagi kepemimpinan Jokowi saat ini lemah dan hanya dikelilingi kelompok yang hanya bisa menyampaikan pesan “asal bapak senang”.
“Maaf Mas Jokowi, sampeyan itu lemah, dikelilingi penjilat-penjilat dan korup. Please do something before too late,” tutupnya.
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah tegas menyatakan permintaan maaf pada rakyat Indonesia atas penanganan Covid-19 yang belum optimal.
Tercatat, sebaran Covid-19 terus memecahkan rekor selama penerapan PPKM Darurat yang dikomandoi Luhut. Selain itu, masalah ekonomi juga terus menghantui masyarakat yang aktivitasnya dibatasi. [RMOL]