Dia memastikan proses pencarian calon wakil presiden Anies tidak akan menemui hambatan. Pasalnya, tim kecil yang bertugas mencari calon wakil presiden itu sudah memiliki jadwal yang jelas. Sementara itu, Sudirman memaparkan lima kriteria pencalonan cawapres Anies, antara lain:
1. Pihak tersebut memiliki elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah.
2. Figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.
3. Figur itu bisa menjaga keseimbangan koalisi.
4. Tokoh ini bisa memiliki visi yang sama dengan capres, yakni Anies.
5. Mampu bekerja sebagai tim Dwi tunggal.
Benarkah Mengarah ke Khofifah?
Sudirman Said menyebut terkait nama pendamping Anies Baswedan terus digodog bersama tim, termasuk nama AHY yang diusulkan Demokrat. “Pak AHY diusulkan oleh Demokrat kemudian PKS mengusulkan Pak Aher. Nanti dari luar kita lihat-lihat juga siapa yang layak dan nama-nama itu direview. Kita juga berkomunikasi dengan nama-nama itu,” tuturnya di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).
Selain AHY, Aher, dan Khofifah ada banyak nama yang masuk ke dalam bakal calon wakil presiden yang mendampingi Anies.
“Seperti yang disebutkan oleh lembaga survei, media juga menyebut Pak Erick Thohir, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, itu semua masuk dalam radar kita,” ungkapnya. Sudirman menyebut saat safari politik ke Jatim, Anies Baswedan tak sempat ketemu Khofifah.
Nama Khofifah sebagai cawapres Anies Baswedan juga dihubung-hubungkan dengan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). “NU organisasi yang sangat besar dan mungkin terbesar. Sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan NU sebagai suatu opsi,” katanya.
Menurutnya tokoh dari NU sering menjadi perhitungan buat cawapres Anies Baswedan. NU organisasi yang terbesar sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai suatu opsi.
“Tapi nanti akhirnya mengerucut pada 5 kriteria itu. Mana yang paling pas. Kita juga memperhatikan kerentanan politik dari masing-masing orang.
Walaupun basis masanya besar tapi kalau punya backage atau beban urusan hukum itu ya pasti repot. Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat,” pungkasnya.
(dikutip dari: Tvone)