Nakes usul meliburkan pelayanan. Atau pelayanan dilakukan oleh nakes dengan hasil swab PCR negatif. Namun usulan itu tidak mendapat respons positif dari pimpinan mereka. Karena banyak nakes terpapar COVID-19, maka yang tersisa kembali menjalani tes swab PCR.
“Kami nakes juga mempunyai keluarga, juga pasien yang rawan kita tulari jika hasil swab kami nanti positif. Pemerintah kami sangat mengharapkan kebijakan Anda,” harapnya.
Satgas COVID-19 Kota Batu kemudian merespons adanya pengakuan nakes di salah satu Puskesmas itu. “Tidak semua nakes di Puskesmas dilakukan tes PCR. Nakes yang tes PCR adalah nakes yang memenuhi kriteria sebagai kontak erat dengan pasien konfirmasi COVID atau bergejala mengarah COVID,” kata Jubir Satgas COVID-19 Kota Batu, Onny Ardianto menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (1/7/2021).
Onny menegaskan, selama nakes menunggu hasil tes swab, maka akan menjalani isolasi mandiri. “Tidak ada nakes dengan status terkonfirmasi COVID yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat dan penggunaan APD yang sesuai untuk melindungi nakes dan masyarakat yang dilayani,” tegasnya.
Onny menambahkan, pihaknya mencatat ada 62 nakes di Kota Batu yang terpapar COVID-19. “Rinciannya, 9 orang dari Dinkes, 53 orang dari Puskesmas hingga total ada 62 orang,” katanya.
Kasus COVID-19 di Kota Batu mulai 15-29 Juni 2021 naik 9 kali lipat. Tambahan pasien sebagian besar dari keluarga yang memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19.
“Kota Batu masuk zona oranye atau risiko sedang. Untuk BOR ICU 1 Juli 2021 sudah mencapai 100 persen. Dan BOR isolasi 85,26 persen,” pungkas Onny.(dtk)