Berdampingan dengan SBY, Hidayat Siap Menerima Takdir Allah

Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi telah dicalonkan menjadi capres 2009 dalam Rapimnas II Partai Demokrat. Namun, untuk cawapres yang akan mendampinginya para kader Partai Demokrat menyerahkan kepada hasil pilihan SBY. Dari 19 nama yang masuk, sudah mengerucut kepada Hidayat Nur Wahid dan Hatta Rajasa.

Ketua MPRRI Hidayat Nur Wahid menyatakan, siap menerima takdir dalam berpolitik, apabila pada akhirnya dirinya akan mendampingi SBY berlaga diajang pilpres 2009. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang sudah memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. PKS segera mengajukan nama calon wakil presiden kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Salah satu kandidat terkuat adalah mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid.

"Pada prinsipnya saya menerima takdir Allah, dalam berpolitk kita tidak perlu ‘ngoyo’ ataupun menghalalkan segala cara," katanya sebelum menemui Wakil Ketua Majelis Nasional Vietnam Mr. Nguyen Duc Kien, di Gedung DPR/MPRRI, Jakarta, Senin (27/4).

Dalam berpolitik, menurut Hidayat, PKS diajarkan bagaimana politik bermoral. "Saya tidak akan memposisikan diri untuk sombong," ujarnya menanggapi pernyatan Ketua MPP PAN Amien Rais yang menyebutkan nama cawapres yang akan dipilih SBY sudah mengerucut pada dua nama yakni Hidayat dan Hatta.

Namun, ketika disinggung mengenai persiapan apa yang sudah dilakukannya, Hidayat mengelaknya. Ia mengatakan terlalu dini untuk membicarakan persiapan. "Beri kesempatan pada Pak SBY untuk beristiqarah dengan baik. Agar bisa memilih yang terbaik untuk melaksanakan amanah rakyat. Saya menghormati beliau," tandasnya.

Hasil Musyawarah Majelis Syura PKS kemarin memutuskan dua hal. Pertama, PKS secara resmi berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono. Koalisi ini dilakukan apabila kontrak politik disepakati bersama.

Sementara itu soal komunikasi politik yang akan dibangun oleh PKS dan Partai Demokrat. Hidayat menghormati etika masing-masing partai. "PKS mempunyai tim 5, Demokrat mempunyai tim 9 biarlah komunikasi itu yang dilakukan melalui tim yang telah dibuat masing-masing partai," tambahnya. (nov)