Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam di Indonesia agar melaksanakan shalat ghoib berjamaah di masjid, musholla, dan langgar, terkait berbagai bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai daerah di Tanah Air.
Sekretaris Umum Dewan Pimpinan MUI Ichwan Sam, menyerukan para pengurus masjid dan pimpinan organisasi Islam agar turut mengatur pelaksanaan shalat ghoib tersebut. Demikian keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh MUI, di Jakarta, Jumat(28/12).
Sebagai wadah musyawarah para ulama dan cendikiawan muslim, MUI juga mengingatkan bahwa berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor telah menimbulkan korban jiwa, serta harta benda yang tidak sedikit.
Al-Quran dalam surat Al-Baqarah: 156 pun telah menganjurkan agar orang-orang yang ditimpa musibah berpasrah dan memulangkan semuanya kepada Allah, salah satunya lewat cara melakukan sholat ghoib.
"Seluruh umat Islam agar memperbanyak doa, dzikir, dan munajat kehadirat Allah SWT agar dilimpahkan rahmat dan perlindungan-Nya kepada rakyat dan bangsa Indonesia, agar kita semua terbebas dari musibah, "kata Ichwan.
Sementara itu, Kepala Kantor Infokom Karanganyar Iskandar SH mengatakan, sebanyak 47 jenazah korban akibat tanah longsor di beberapa kecamatan di kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah ditemukan dan dikebumikan. Dan diperkirakan korban tewas akibat tertimbun material longsoran seluruhnya berjumlah 65 orang, dan 18 di antaranya sampai hari ini masih belum ditemukan.
"Korban terbanyak terjadi di dukuh Ledoksari, kelurahan Tawangmangu di mana telah ditemukan 37 jenazah korban, dari lokasi bencana sambil menambahkan bahwa kemungkinan longsor susulan masih bisa terjadi, karena hujan terus menerus turun dan struktur tanah yang labil, "jelasnya.
Akibat medan yang sulit dilalui oleh alat-alat berat, sekitar 1. 500 orang yang terdiri dari anggota Polri, TNI, Kopassus, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya, bahu membahu melakukan evakuasi para korban, mengungsikan penduduk serta membersihkan jalan yang masih terputus dari genangan lumpur.
Jalan yang menghubungkan Matese-Tawangmangu masih terputus oleh gundukan longsoran, sementara jalur Kampung Bandan-Tawangmangu sedang dibersihkan dan sepeda motor sudah mulai bisa melintas. Dan hanya boleh dilalui ambulans dan pengangkut bahan logistik bantuan.(novel/bip/ant-fot)