eramuslim.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menjadi pusat perhatian setelah memposting kritik terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dengan latar belakang gedung DPR dan terdapat gambar kepala Puan yang berbadan aneh.
Melki Sadek Huang, sebagai ketua BEM UI, menyampaikan bahwa sejak meme tersebut muncul, para pengurus BEM UI telah diserang oleh buzzer.
“Bagi kami itu adalah serangan-serangan yang sengaja mengalihkan kita dari topik utama tentang kritik terhadap Perppu Cipta Kerja,” katanya di depan Gedung DPR, Jakarta, Minggu (26/3).
Dia meminta kepada pemerintah untuk membalas kritikan BEM UI dengan substansi, bukan dengan cara mengerahkan buzzer.
“Jadi kami minta kepada seluruh partai politik, seluruh pejabat pemerintahan, seluruh elite politik, dan seluruh anggota dewan perwakilan rakyat, tolong balas substansi kritik BEM UI dengan substansi, tolong argumentasi dibalas dengan argumentasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia meminta kepada para partai politik yang mengajak BEM UI berdiskusi, agar datang ke UI.
“Silakan kita berdiskusi di UI, kami akan ajarkan, kami akan berita tahu, kami akan ajari mereka bahwa Perppu cipta kerja buatan pemerintah Inkonstitusional dan DPR turut serta dalam melanggar konstitusi karena turut mengesahkan,” tandas dia.
Kritikan tersebut diunggah oleh BEM UI di sejumlah media sosialnya seperti TikTok dan Instagram. Kritikan BEM UI adalah karena disahkannya Perppu Cipta Kerja oleh DPR menjadi UU pada Selasa (21/3).
“DPR harusnya menuruti putusan MK untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dengan partisipasi bermakna, bukannya malah turut mengamini tindakan inkonstitusional Presiden Jokowi dengan mengesahkan Perppu Cipta Kerja yang menyalahi konstitusi,” kata Melki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3).
(Kumparan)