Sindiran Aliansi Mahasiswa UGM terhadap Jokowi itu muncul seiring dengan peristiwa heboh mic anggota parlemen yang dimatikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
Selain itu, mereka juga menyindir soal kebebasan berbicara di kampus di mana hal itu diancam dengan tak bisa lulus.
Sementara kebebasan berbicara di jalanan, menurut mereka juga dibungkam dengan hadangan aparat keamanan.
Tak hanya itu Aliansi Mahasiswa UGM juga menilai pemerintahan Jokowi telah membungkam suara mahasiswa di media sosial dengan UU ITE.
“Di Forum, Mic dimatikan. Di Kampus, diancam gak bisa lulus. Di Jalanan, dihadang aparat. Di Media Sosial, diancam UU ITE,” tulisnya.
Lantaran hal itu, Aliansi Mahasiswa UGM tersebut memberikan ucapan selama kepada Presiden Jokowi yang merupakan Alumni UGM.
“Selamat kepada bapak presiden RI @jokowi yang juga Alumni UGM. Kami sebagai mahasiswa UGM merasa bangga dengan bapak,” ucapnya.
Tidak sampai di situ, mereka juga menyindir Jokowi dengan menyampaikan agar orang nomor satu di Indonesia itu terus berkarya dengan oligarki dan para buzzer-nya.
“Teruslah berkarya dengan dengan oligarki dan para buzzer. Hedeh,” ujar UGMBergerak.
Terbaru, Aliansi Mahasiswa UGM itu juga menanggapi soal kontroversi sindiran BEM UI terhadap Presiden Jokowi dengan menyebut mantan Wali Kota Solo itu ‘King of Lip Service’ atau raja pembohong.
“Berani, Kritis, dan Bergerak untuk menentang segala bentuk pembungkaman kebebasan akademik di dalam kampus, terlebih lagi selama era presiden jokowi yang juga alumni UGMYogyakarta telah menunjukkan adanya tekanan dan pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa selama ini. Bersatu!,” tulisnya. []