Belva Mundur, Pengamat: Lepas Rp 50 Juta, Rp 5,6 Triliun Ditelan Juga

Eramuslim – Langkah CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai staf khusus Presiden Jokowi dinilai bukan hal spektakuler.

Yang paling utama adalah tidak masuknya Belva dalam proyek pelatihan online program Kartu Prakerja senilai Rp 5,6 triliun.

“Yang paling penting dia harus mundur dari proyek prakerjaannya. Kalau masih dikerjain juga sama aja bohong,” kata Pengamat dan Praktisi Pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji, Rabu (22/4).

Menurut Indra, Belva harusnya mundur dari proyek kartu Prakerja yang didapatkan saat masih menjabat stafsus presiden. Akan lebih elok bila Belva mundur dari proyek pelatihan online Kartu Prakerja.

“Kalau mundur jangan cuma yang Rp 50 juta perbulan (gaji stafsus). Yang Rp 5,6 triliun juga harus mundur. Enak banget yang Rp 50 kita dilepas tetapi yang Rp 5,6 triliun ditelan juga,” kritiknya.

Dia menilai, mundurnya Belva dari stafsus presiden adalah wajar karena tidak kerja apa-apa tetapi digaji besar.

“Enggak ada gunanya menggaji para stafsus milenial itu. Memang kerja mereka apa,” ketusnya.

Dia lagi-lagi mendorong Belva untuk bersikap kesatria. Jangan sampai jadi “maling” di negara sendiri.

“Mundur itu jangan yang Rp 50 juta saja tetapi yang Rp 5,6 triliun juga. Itu baru kesatria. Itu juga yang membedakan kesatria dengan “maling”. Saya sebagai senior berharap Belva memang seorang kesatria. Tugas senior mengingatkan junior,” tegasnya.