Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendukung program kaderisasi 1.000 Ulama yang diluncurkan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) untuk periode 2008-2018.
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Syuhada Bahari menyatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi kebutuhan terhadap dai yang meningkat di Indonesia, seiring semakin meluasnya paham sekuler dan liberal di kalangan umat Islam, bahkan di kalangan ulama Islam.
Melalui program ini, Ia mengatakan, tahun ini Dewan Dakwah akan memberi beasiswa kepada 46 aktivis dakwah untuk mengambil studi S-2 di bidang pemikiran Islam di universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Selain itu, Dewan Dakwah juga telah mengirimkan 5 orang mahasiswa S-3 untuk mengambil program doktor di bidang Pendidikan Islam di UIKA Bogor.
"Diharapkan pada tahun 2018 melalui program ini dapat tercetak 400 ulama yang berkiprah di masyarakat, 400 master dan 200 doktor di bidang tafsir, syariah, Hadist, pendidikan Islam, Sejarah Islam dan beberapa studi Islam lainnya. Program sepuluh tahun ini, diperkirakan akan membutuhkan biaya total sekitar 26 miliar rupiah, " jelasnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) antara BAZNAS dengan berbagai Unit Pengelola Zakat, di Kantor BAZNAS Kebon Sirih, Jakarta.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Dewan Dakwah Adian Husaini mengatakan, program ini bertujuan mencetak 1.000 ulama yang memiliki kriteria penguasaan ulumuddin yang baik, menguasai bahasa Arab dan Inggris, seta mampu menjawab tantangan kontemporer dengan tepat, berjiwa jihad yang tinggi, memiliki kemampuan leadership dan komuniasi secara lisan dan tulisan dengan baik.
Koordinator partnership program BAZNAS M Shaleh menyatakan, program ini merupakan bagian dari program Indonesia Dakwah untuk mendukung program dakwah di Indonesia. "Melalui program ini BAZNAS berharap dapat membantu menyalurkan dana zakat dan infaq yang terkumpul untuk mendukung program ini, " pungkasnya.(novel)