eramuslim.com – Kematian mendadak terjadi belakangan ini. Baru-baru ini, seorang dokter spesialis ortopedi di Sulbar juga meninggal mendadak padahal terlihat sehat.
Pegiat media sosial yang juga seorang dokter, dr Tifauziyah Tyassuma atau Dokter Tifa, kembali membahas hal tersebut. Menurutnya, kematian mendadak di Indonesia yang terjadi belakangan masih berkaitan dengan vaksin Covid-19.
“Yang tidak anda semua sadari, sejak tahun 2021 sampai sekarang banyak anak-anak menjadi yatim, menjadi piatu, menjadi yatim piatu,” tulis Dokter Tifa.
Banyak keluarga kehilangan pencari nafkah utamanya. Banyak rumah sakit kehilangan dokter-dokter, nakes-nakesnya, untuk selama-lamanya. Banyak keluarga kehilangan kepala keluarganya.
Jumlahnya? Tak ada yang mencatat, tak ada hirau.
Urusan masing-masing. Kepedulian sudah jadi barang langka.
“Apalagi negara.. Karena negara sibuk membangun bangunan sesembahan, sibuk rebutan jabatan, dan sibuk penggarongan,” ujar Dokter Tifa, dikutip dari akunnya @DokterTifa di X, Jumat (12/7/2024).
Warganet pun ramai berkomentar di akun tersebut.
“Banyak yg gak dilaporkan secara medis Bu. Teman grup WA sudah ada 2 org yg wafat Krn gagal jantung pd thn 2022.
Catatan medis nya peserta vaksin Covid aktif beserta Booster²nya. Alhamdulillah gue sendiri sekeluarga gak ada yg mau divaksin Covid sejak awal,” tulis seorang warganet di kolom komentar.
“HIV aja sudah 30 tahun lebih belum ditemukan vaksin nya ,ini Covid cuma itungan bulanan sudah ada vaksin & langsung di kasih ke org² . Sangat meragukan hasil uji klinisnya,” balas lainnya.
“Coba pengobatan ini, gunakan koyo detox telapak kaki lalu lapisi dgn magnet dibwh kaki tsb agar racun graphene dr vaksin bs keluar mudah2an. Graphene mudah ditarik magnet. Magnet boleh ambil dr magnet speaker bekas yg bulat tsb,” saran warganet lainnya. (sumber: fajar)