Sejumlah tokoh yang diagendakan akan hadir memberikan orasi dalam Konferensi Islam Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia tidak hadir. Meski demikian, acara konferensi tetap meriah dengan berbagai pertunjukan parade Bedug dan aksi teaterikal puluhan bendera Liwa dan Roya, kehadirantiga balon terbang bertuliskan "Selamat Indonesia dengan Syariah, Buang Sekularisme, Tegakan Khilafah", serta untaian dzikir dan doa yang dipimpin oleh Ustad Muhammad Arifin Ilham.
“Kita semua berada di sini, didorong akidah Islam dan keimanan kepada Allah untuk tegaknya syariah dan khilafah, kita akan berjuang sekuat tenaga untuk menghadapi tantangan, hambaan dan rintangan di depan kita, ”tegas Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia M. Ismail Yusanto dalam orasi pembuka dalam Konferensi Khilafah Internasional, di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ia menyatakan, pencekalan terhadap dua pembicara dari Inggris DR. Imran Waheed dan pembicara dari Australia Syeikh Ismail Al-Wahwah, serta pembicara dari Indonesia seperti Ustad Abu Bakar Baasyir bukan penghalang untuk melanjutkan kegiatan ini.
“Kita penuh kepercayaan kepada Allah tetap untuk hadir di sini, oleh karenanya kita pantas mengucapkan terima kasih kepada tokoh yang hadir di sini, ”tukasnya.
Ismail menegaskan, saat ini paham atau isme yang berkembang tidak sesuai dengan Islam, tetapi sudah merasuk hampir ke seluruh umat Islam, seperti para ulama mengatakan hal itu ditunjukan dengan munculnya kejahatan, penjajahan, dan penindasan terhadap umat Islam.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid KH. Abdullah Gymnastiar menyatakan, tema besar yang diusung oleh Hizbut Tahrir Indonesia yaitu saat khilafah memimpin dunia, hendaknya bisa menyadarkan seluruh umat Islam agar berani melakukan pembenahan kepada diri sendiri, sebelum memberikan penilaian kepada orang lain. Karena Islam bukanlah sebuah aga yang hanya membahas teori, tetapi membutuhkan pembuktian.
“Kenapa maksiat yang dikemas begitu baik sangat laku, tetapi kalau Islam yang begitu indah sulit untuk dibeli, padahal Islam itu penuh kasih sayang, isalm itu adil, Islam itu solusi, sehingga Islam butuh manusia yang menjadi bukti, ”jelas Aa Gym.
Peserta yang diperkirakan mencapai 100 ribu dari berbagai Propinsi di Indonesia sejak Ahad (12/8) pagi memadati stadion utama Gelora Bung Karno. Mereka tampak khusuk mendengarkan orasi dari tokoh ulama di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ulama Nahdiyin dari Nusa Tenggara Barat Turmudzi Badhuli, Anggota MUI Sumatera Selatan Tholan Abdulrauf serta pembicara dari Sudan Syeikh Uthman Ibrahim dan Hassan Ko Nakata dari Jepang. Acara tersebut dipandu oleh mantan roker kondang era 80-an Hari Mukti.
Mengenai pencekalan terhadap dua pembicara dari luar negeri, Juru bicara HTI Ismail Yusanto mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan pemerintah Indonesia mengeluarkan pelarangan itu.
“Mereka dicekal di Airport, saya tidak tahu persis kenapa pembicara itu dilarang, ”ungkapnya. (novel)