Patut dicatat bahwa insiden ini menegaskan apa yang pernah dinyatakan Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, dalam pernyataan secara berturut-turut bahwa tentara penjajah telah menyembunyikan jumlah sebenarnya korban tewas.
Abu Ubaidah juga pernah berjanji dalam pidatonya, perlawanan para pejuang pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha akan mengubah nabib dan masa depan tentara penjajah. Tanah Gaza akan menjadi kuburan mereka atau mereka akan pulang menghadapi trauma panjang atau cacat seumur hidup.
Sampai hari ini, korban tewas di pihak tentara Israel sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsha telah meningkat menjadi 464 orang, termasuk para perwira. Hari Selasa media Israel mengumumkan kematian lagi empat tentara termasuk perwira yang berspesialisasi dalam perang terowongan. (sumber: Hidayatullah)