Bantah Yaqut Soal UAS, Warganet: Di Lampung Lain Penutup Jenazah Juga Kalimat Tauhid

Tak hanya itu, Yaqut juga menyatakan bahwa salah satu alasan Ansor Jepara menolak Ustadz Somad Lc MA dikarenakan sang ustadz dinilai mengancam NKRI dengan ajakan menegakkan khilafah.

Menanggapi pernyataan itu, warganet yang diduga kerap mengikuti dakwah Ustadz Abdul Somad Lc MA menyampaikan jawaban telak.

“UAS diundang dg hormat oleh TNI, Kepolisian, Parlemen, Gubernur, Bupati, Walikota, bahkan oleh Wapres. Tapi ditolak Banser dan Ansor dgn tuduhan anti NKRI? Ngakak gak sih,” ungkap Aryo Hardiansyah.

Warganet lainnya menyarankan agar Ansor mendengarkan ceramah Ustadz Abdul Somad atau mengajaknya berdiskusi.

“Dengerin dulu ceramahnya. Ajak diskusi UAS. Kasihan masyarakat kalau sampeyan berbenturan. Podo Islam-e kan?,” kata Muara Istiqomah.

Dalam perjalanan dakwahnya, Ustadz Abdul Somad memang kerap diundang oleh instansi pemerintah mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi dan pusat.

Terbaru, Ustadz Abdul Somad Lc MA diminta menjadi penceramah saat ulang tahun DPR/MPR RI di Jakarta. Bahkan Ustadz Abdul Somad kerap mendapatkan undangan dari kerajaan Malaysia dan dijamu bak raja.

Terpaksa Batalkan Ceramah

Ustadz Abdul Somad Lc MA terpaksa membatalkan undangan ceramah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta karena adanya intimidasi dan tekanan dari oknum-oknum yang melontarkan tuduhan kepadanya.

Meski kerap berdakwah ke pelosok negeri seraya mengajarkan lagu Indonesia Raya sampai menjadi pembina upacara, Ustadz Abdul Somad difitnah sebagai dai yang anti NKRI, anti Pancali, anti Kebhinnekaan.

Padahal, sang ustadz juga merupakan dosen dan juga seorang pegawai negeri sipil di UIN Pekanbaru.(kl/swamedium)