Eramuslim.com – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, meyakini penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 di Jawa Barat bakal aman.
“Jabar tidak rawan, aman, toleran kita bicara bukti saja secara kasat mata dan feeling sekaligus. Tabiat masyarakat Jabar yang lemah lembut, repeh rapih, silih asah silih asih silih asuh, itu menjadi tabiat,” kata Aher, sapaan akrabnya dalam acara Pilgub Jabar di Saung Ujo Bandung, Sabtu (3/2/2018).
Hal itu dikatakan Aher, berkaca pada penyelenggaraan Pilkada sebelumnya di Jawa Barat. Ia mencontohkan, pada gelaran Pilkada 2008 dan 2013 tidak ada catatan konflik di sejumlah daerah. Sekaligus sebagai tanggapan atas pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang menyebut Jabar merupakan salah satu daerah paling rawan di Pilkada 2018.
“Kecuali kalau kita punya catatan tidak aman, sekarang juga pasti tidak aman terganggu, tapi kan ini tidak,” katanya.
Hal ini juga dipertegas dengan ada komitmen dari Polri, TNI, ulama, serta tokoh lintas agama yang berkomitmen menciptakan Pilkada aman.
“Kita akan mengokohkan, pemerintah berkumpul dengan Polri, TNI, ulama, maupun lintas agama, sebagaimana menciptakan komitmen aman,” katanya.
Menurut dia, kampanye hitam serta penyebaran hoax (berita bohong) dinilai menjadi gangguan yang harus diantisipasi oleh berbagai pihak. Terlebih kini penyebaran kabar negatif tersebut bisa cepat melalui media sosial.
Politikus PKS ini menerangkan, salah satu upaya melawan berita bohong melalui pemberitaan media yang akurat dan terpercaya. Dengan begitu, berita bohong atau hoax yang berkembang di media sosial akan luntur dengan sendirinya.
“Itulah peran media bisa mempengaruhi pikiran masyarakat ada dalam posisi keakuratannya dan kedamaiannya,” kata dia.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menyebut Jawa Barat dan Papua sebagai daerah yang paling rawan konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak di sejumlah daerah pada pertengahan 2018.
“Pilkada nanti kami perkirakan yang agak rawan itu Jabar sebagai lumbung terbesar, kemudian Papua di daerah timur,” ujar Kapolri di sela-sela Apel Kasatwil 2017 di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017).
Selain dua daerah tersebut, Kalimantan Barat juga dinilai rawan konflik karena sensitif terhadap isu SARA.(kl/ts)