Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai, penyaluran bantuan sosial (bansos) masif secara mendadak menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan beras. Percepatan penyaluran bansos pemerintah di masa Pemilu menyebabkan penambahan jumlah kebutuhan beras di tengah ancaman defisit produksi beras.

Tauhid menjelaskan, pemerintah sebenarnya sudah mencanangkan impor beras sebanyak 1,8 sampai 2 juta ton. Namun, pasokan yang seharusnya didistribusikan ke pasar menjadi kurang karena ada keputusan politik untuk penyaluran bansos.

“Jadi momentumnya karena demand bersamaan, sementara suplainya tidak diperkirakan ada dadakan untuk kebutuhan beras. Kalau untuk bansos dan sebagainya, biasanya di Maret mereka (pemerintah) sudah planning mau impor dan sebagainya. Itu sebenarnya sudah planning, tapi ada kebutuhan mendadak Januari-Februari sehingga kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi dan otomatis ada kelangkaan,” tutur Tauhid dalam tayangan Metro TV, Rabu 21 Februari 2024. (sumber: Metro)