Eramulsim.com – Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin tertekan sepanjang tahun ini di tengah perlambatan ekonomi global. Ringkasnya, sengsara, sebagaimana laporan riset Bank Dunia bertajuk Global Economic Risks and Implications for Indonesia.
Selain risiko perekonomian dan geopolitik global yang makin tinggi, tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disebabkan oleh lemahnya produktivitas dan pertumbuhan tenaga kerja yang melambat. Tambahan pula, kata Bank Dunia, pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disebabkan oleh upaya penurunan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Bank Dunia memandang, penurunan CAD bukan solusi utama untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. “Solusinya adalah meningkatkan foreign direct investment (FDI),” ungkap Bank Dunia, Kamis, 5/9/19. Lembaga keuangan ini menyatakan, penurunan CAD sama dengan penurunan pertumbuhan PDB. Secara teori, neraca transaksi berjalan merupakan tabungan (savings) dikurangi investasi (investment).
Untuk mengurangi CAD, Indonesia membutuhkan kombinasi tingkat tabungan yang lebih tinggi dan investasi yang lebih rendah. Tingkat tabungan yang lebih tinggi artinya masyarakat lebih sedikit melakukan konsumsi. Sementara, investasi yang lebih rendah berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi baik untuk saat ini maupun di masa depan.