Curah hujan dipekirakan masih tinggi dalam dua minggu ke depan dan masih berpotensi menimbulkan banjir yang lebih luas.
Untuk itu pemerintah masih menetapkan status "waspada tinggi" untuk kota Jakarta, yang 3/4 wilayahnya kini sudah terendam banjir.
Sedikitnya, 25 orang tewas dan 340. 000 warga Jakarta terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air.
Para pengungsi ditampung di gedung-gedung pemerintahan, masjid-masjid atau pindah sementara ke rumah teman dan sanak-saudara mereka.
Korban tewas, menurut sejumlah anggota tim penyelamat, di antaranya karena tenggelam, tersetrum listrik dan sakit karena cuaca yang dingin.
Di sejumlah wilayah Jakarta yang terkena banjir, aliran listrik dan air bersihnya bahkan terputus. Sejumlah jalan-jalan utama di Jakarta juga terpaksa ditutup.
Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, pada kantor berita Antara pada hari Minggu (4/2) kemarin menyalahkan para developer yang tidak memperhatikan dampak lingkungan saat melakukan proyek pembangunan gedung.
Namun tudingan itu dibantah Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang mengatakan, banjir di Jakarta disebabkan oleh tingginya curah hujan yang merupakan fenomena alamiah perubaha musim. (ln/aljz)