Eramuslim.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung siang Senin lalu (24/10), membuat Jalan Pasteur berubah menjadi ‘sungai’. Banjir cileuncang yang menyergap pintu masuk Kota Bandung ini merendam ban mobil yang melintas.
Berdasarkan kiriman foto dari pembaca detikcom, Heny Firdawati, Jalan Pasteur menjadi ‘lautan’. Paling parah depan mal BTC, ketinggian air sampai merendam ban mobil. Bahkan motor yang memaksa untuk melintas menjadi mogok.
Atas kejadian banjir ini, Walikota Bandung Ridwan Kamil langsung menyampaikan permintaan maaf.
“Kami Mohon maaf dengan banjir pasteur/pagarsih yang terjadi. Tim DBMP juga sdh selalu standby di lokasi utk penyurutan. Sehingga siang tadi surut dalam 2 jam.
Kami juga sebenarnya sudah dan terus berupaya mengurangi banjir dgn memperbesar gorong-gorong (foto terlampir) dari tahun lalu, namun ternyata belum memadai.
Rencana ke depan, sistem tol air akan di pasang di Pasteur/Pagarsih seperti halnya yang dipasang di Gede Bage yang biasanya banjir, siang tadi tidak banjir.
Kami akan terus berupaya. Hatur Nuhun.”
Demikian disampaikan Ridwan Kamil melalui laman fanpagenya.
Sikap gentle orang nomor satu kota Bandung ini mendapat apresiasi dari warga Bandung.
Salah seorang warga Bandung, Mujib Ahmad, menuturkan:
“Menanggapi sedikit banjir bandung. Jadi 2 hari ini bandung hujan ga berenti2. Sekarang pun masih hujan cukup deras (21.30). Tp memang siang td (selapas dhuhur) hujan begitu lebat sampai saya yg sedang naik motor harus menepi (meski pakai jas hujan) saking lebatnya.
Pukul 13.45 mulai beredar broadcast jangan lewat pasteur krn banjir hebat..(msh menepi)
Pukul 14.50 an hujan sedikit reda (msh gerimis), sy memutuskan lewat pasteur,
Alhamdulillah yg terlihat macet sedikit terurai meski msh macet dan air menggenang pun sudah surut.
Intinya memang ada yg salah dengan penyerapan air dsitu. Dtambah utaranya lebih tinggi sehingga pada ngalir ksitu.
Tp bagi yg mnjadikan ini bahan mmbuat gorengan, perlu dketahui yg sy tahu walikota sy meminta maaf dengan gentle mengakui kesalahan, juga kami liat perbaikan drainase di bbrp titik secara serentak sudah dilakukan dng cepat & trlihat progresnya…. bbrp titik banjir di bandung jg sudah tdk banjir spt gede bage dll.. alhamdulillah yg dpasteur jg tdk berlarut banjirnya. Kurang dr 3 jam. Tp memang butuh perbaikan.”
Demikian tulis Mujib Ahmad di akun facebooknya. Beda dengan Jkaarta yang juga selalu banjir namun Ahok tidak pernah merasa bersalah dan tidak pernah meminta maaf, malah menuding sana-sini sebagai penyebab. (jk/ppy)